Hari-hari terasa berlalu begitu cepat, tak terasa hampir separuh abad aku bersama engkau, bunda. melihat senyum dan merasakan kehangatan pelukanmu masih begitu jelas terasa dalam indra penciumanku dalam memory ingatanku dan dalam detak jantungku. masih kuingat rentetan kisah-kisah yang menyertai perjalanan hidup engkau, bertemu dengan engkau, bunda. laksana embun ditengah padang pasir, yang tak mungkin bisa aku gantikan dengan apapun di dunia.
pengorbanan dan kasih sayangmu, seakan tak akan pernah lekang tergilas roda zaman yang terus berputar. kenangan masa kecil bersama mu, tak akan pernah aku lupa, masih ingat ketika engkau melihatku untuk pertama kalinya, tiada hari tanpa senyum nan anggun terpancar dari wajah cantikmu, walaupun mungkin sekarang wajah itu tak seindah dahulu, tapi bagiku engkau tetap cantik di depan ku, bunda.
apakah aku masih bisa memanggil engkau, bunda. saat aku mulai berlaku hina terhadapmu. berbicara lantang dihadapanmu. masih pantaskah aku menerima kasih sayangmu, dan masih pantaskah aku tidur dalam pelukan hangatmu, bunda untuk sekian kalinya aku meminta maaf atas semua yang pernah aku lakukan pada mu.
jikalau masa itu tiba, dan aku mulai menjelma menjadi reinkarnasiu, apakah aku pantas di panggil Bunda????
untuk bunda tercinta.
perjuangan putrimu tak kan pernah berakhir bahagia tanpa restu ikhlas dari lubuk hatimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar